Karya Tulis Ilmiah Botanical Garden oleh SMA N 1 Salatiga
BAB I "PENDAHULUAN"
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang beriklim tropis dan bertekstur tanah gembur, hal ini mengakibatkan banyaknya jenis flora yang menghuni Negara tercinta ini. Indonesia memiliki beberapa daerah persebaran flora, berdasarkan flora endemiknya. Salah satu daerah persebaran flora tersebut adalah daerah Jawa-Bali.
Seiring berkembangnya jaman keberagaman flora Indonesia, semakin berkurang. Salah satu upaya nyata dalam menanggapi peristiwa tersebut adalah dengan mendirikan suatu badan pelestari flora,atau biasa dikenal dengan Botanical Garden demi terjaminnya kesetimbangan ekosistem.
Daerah nusantara yang mengalami kerusakan flora terparah adalah daerah Jawa-Bali. Banyak Botanical Garden yang didirikan di daerah tersebut, salah satu Botanical Garden yang terdapat di daerah Jawa-Bali adalah Bedugul Botanical Garden. Bedugul botanical garden merupakan kebun raya terluas di Indonesia yang memiliki koleksi tanaman yang bermacam-macam, selain itu, keberadaan bedugul botanical garden memberikan kontribusi bagi kelestarian flora Nusantara khusunya di daerah Jawa-Bali.
Oleh sebab itu penyusun melakukan penelitian terhadap keragaman flora di Bedugul Botanical Garden. Selain itu penelitian ini dilakukan demi memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi penyusun.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja keragaman flora yang ada di Bedugul Botanical Garden?
2. Apa yang termasuk dalam kategori tanaman endemic?
3. Apa yang termasuk dalam kategori tanaman non endemic?
4. Bagaimana keragaman varietas flora yang ada menurut kelompoknya?
5. Apa saja flora khas sesuai iklim minor?
6. Flora apa saja yang dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya?
7. Bagaimanakah pengelolaan B.G dilaksanakan?
8. Apa manfaat yang diperoleh dengan adanya Bedugul Botanical Garden?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa saja keragaman flora yang ada di Botanical Garden.
2. Mengetahui apa yang termasuk dalam kategori tanaman endemic.
3. Mengetahui apa yang termasuk dalam kategori tanaman non endemic .
4. Mengidentifikasi bagaimana keragaman varietas flora yang ada menurut kelompoknya.
5. Mengetahui apa saja flora khas sesuai iklim minor.
6. Mengetahui flora apa saja yang dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya.
7. Mengetahui bagaimanakah pengelolaan B.G dilaksanakan.
8. Mengetahui apa manfaat yang diperoleh dengan adanya Bedugul Botanical Garden.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti:
a. Dapat memperdalam pengetahuan mengenai keragaman flora
b. Dapat menambah kepedulian terhadap lingkungan
c. Mendapatkan nilai yang baik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi
2. Bagi pembaca:
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang lingkungan
b. Dapat menambah kepedulian terhadap lingkungan
BAB II "TINJAUAN PUSTAKA"
1. Keragaman flora
Keragaman adalah perihal beragam-ragam, berjenis-jenis; perihal ragam; perihal jenis. (KBBI edisi 3 tahun 2002). Flora adalah keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; alam tumbuh-tumbuhan. (KBBI edisi 3 tahun 2002). Keragaman flora adalah beragam-ragam jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu derah.
Keragaman adalah perihal beragam-ragam, berjenis-jenis; perihal ragam; perihal jenis. (KBBI edisi 3 tahun 2002). Flora adalah keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; alam tumbuh-tumbuhan. (KBBI edisi 3 tahun 2002). Keragaman flora adalah beragam-ragam jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu derah.
2. Tanaman endemic dan non endemic
Endemik adalah suatu keadaan dimana secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu. Nonendemik adalah suatu keadaan dimana tiak secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat.
Endemik adalah suatu keadaan dimana secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu. Nonendemik adalah suatu keadaan dimana tiak secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat.
3. Iklim minor
Iklim minor adalah keadaan dimana terdapat varietas flora yang memiliki daun lebat, sehingga menutupi daerah dibawahnya separti batang ataupun akar tanaman tersebut
Iklim minor adalah keadaan dimana terdapat varietas flora yang memiliki daun lebat, sehingga menutupi daerah dibawahnya separti batang ataupun akar tanaman tersebut
4. Manfaat flora
1. Sebagai paru-paru dunia, tanaman sebagai elemen hijau, pada tumbuhan menghasilkan zat asam(O2) yang sangat diperlukan bagi mahkluk hidup untuk pernafasan.
2. sebagai pengatue lingkungan, vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan menjadi sejuk, nyaman dan segar.
3. Pencipta lingkungan hidup (ekologis)
4. Penyeimbangan alam, merupakan pembentuk tempat-tempat hidup alam bagi satwayang hidup disekitarnya.
5. Perlindungan terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahri, gas dan debu-debu, kebisingan suara dan kendaran bermotor)
6. Keindahan (estetika)
7. Kesehatan
8. Rekreasi dan Pendidikan (edukatif)
9. Sosial politik ekonomi
10. Pencegahan banjir
1. Sebagai paru-paru dunia, tanaman sebagai elemen hijau, pada tumbuhan menghasilkan zat asam(O2) yang sangat diperlukan bagi mahkluk hidup untuk pernafasan.
2. sebagai pengatue lingkungan, vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan menjadi sejuk, nyaman dan segar.
3. Pencipta lingkungan hidup (ekologis)
4. Penyeimbangan alam, merupakan pembentuk tempat-tempat hidup alam bagi satwayang hidup disekitarnya.
5. Perlindungan terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahri, gas dan debu-debu, kebisingan suara dan kendaran bermotor)
6. Keindahan (estetika)
7. Kesehatan
8. Rekreasi dan Pendidikan (edukatif)
9. Sosial politik ekonomi
10. Pencegahan banjir
5. Botanical garden
Di Bali Botanic Garden banyak sekali tempat-tempat yang menarik untuk pengujung kunjungi. Seperti rumah kaca kaktus, dirumah kaca ini tersedia koleksi berbagai macam tanaman kaktus dari berbagai belahan bumi. Ada juga Taman Anggrek yang memiliki koleksi berbagai macam tanaman anggrek. Ada juga rumah begonia yang menjadi koleksi utama di Bali Botanic Garden. Berbagai macam koleksi Begonia dari berbagai spesies tersedia. Bali Botanic Garden pun adalah sebagai pusat konservasi dan pengembangan Begonia di Indonesia. Di Bali Botanic Garden juga terdapat taman yang berisi tumbuh-tumbuhan yang digunakan dalam upacara masyarakat Hindu. Taman untuk tumbuhan ini dinamakan Panca Yadnya. Selain berisi tanaman untuk sembahyang masyarakat hindu, di taman ini juga tersedia kolam yang begitu indah.
Di Bali Botanic Garden banyak sekali tempat-tempat yang menarik untuk pengujung kunjungi. Seperti rumah kaca kaktus, dirumah kaca ini tersedia koleksi berbagai macam tanaman kaktus dari berbagai belahan bumi. Ada juga Taman Anggrek yang memiliki koleksi berbagai macam tanaman anggrek. Ada juga rumah begonia yang menjadi koleksi utama di Bali Botanic Garden. Berbagai macam koleksi Begonia dari berbagai spesies tersedia. Bali Botanic Garden pun adalah sebagai pusat konservasi dan pengembangan Begonia di Indonesia. Di Bali Botanic Garden juga terdapat taman yang berisi tumbuh-tumbuhan yang digunakan dalam upacara masyarakat Hindu. Taman untuk tumbuhan ini dinamakan Panca Yadnya. Selain berisi tanaman untuk sembahyang masyarakat hindu, di taman ini juga tersedia kolam yang begitu indah.
BAB III "METODOLOGI PENELITIAN"
1. Setting penelitian
a. Waktu penelitian
Dilakukan pada hari Selasa, 29 April 2011.
b. Tempat penelitian
Kebun Raya Bali, Jalan Denpasar - Singaraja, Bedugul, Tabanan, Indonesia.
a. Waktu penelitian
Dilakukan pada hari Selasa, 29 April 2011.
b. Tempat penelitian
Kebun Raya Bali, Jalan Denpasar - Singaraja, Bedugul, Tabanan, Indonesia.
2. Obyek Penelitian
Tanaman-tanaman yang ada di Kebun Raya Bali terutama ditujukan kepada tanaman-tanaman di Indonesia yang tak lepas dari faktor-faktor seperti tingginya curah hujan dan curah sinar matahari yang hampir sepanjang tahun, factor edafik yang baik, topografi yang beragam, dan ditunjang keberadaan jalur vulkanik aktif yang selalu dapat menjaga kesuburan tanah.
3. Sumber data
a. Observasi
Dilakukan dengan pengamatan terhadap tanaman-tanaman yang ada di Bali Botanical Garden.
b. Wawancara:
Wawancara dilakukan dalam bentuk pertanyaan kepada pemandu wisata.
c. Study pustaka
Dilakukan study pustaka dari situs-situs di internet.
a. Observasi
Dilakukan dengan pengamatan terhadap tanaman-tanaman yang ada di Bali Botanical Garden.
b. Wawancara:
Wawancara dilakukan dalam bentuk pertanyaan kepada pemandu wisata.
c. Study pustaka
Dilakukan study pustaka dari situs-situs di internet.
4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui Observasi pada tanaman-tanaman yang ada di Bali Botanical Garden, Pengumpulan data dari hasil wawancara dengan pemandu wisata di Bali Botanical Garden, dan Study Pustaka di Internet untuk memperkuat keabsahan.
2. Alat pengumpulan data
1. Beberapa pertanyaan mengenai tanaman-tanaman yang ada di Bali Botanical Garden.
2. Berbagai situs di internet
Pengumpulan data dilakukan melalui Observasi pada tanaman-tanaman yang ada di Bali Botanical Garden, Pengumpulan data dari hasil wawancara dengan pemandu wisata di Bali Botanical Garden, dan Study Pustaka di Internet untuk memperkuat keabsahan.
2. Alat pengumpulan data
1. Beberapa pertanyaan mengenai tanaman-tanaman yang ada di Bali Botanical Garden.
2. Berbagai situs di internet
BAB IV "PEMBAHASAN"
1. Data penelitian
1.1 Keanekaragaman flora yang ada Botanical Garden Bedugul serta pengelompokanya
1.1.1 Tumbuhan Paku
Lebih dari 80 jenis tumbuhan paku menjadi koleksi yang berasal dari Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Sumatera dan Papua. Paku pohon Cyathea contaminans dan Cyathea latebrosa yang tumbuh alami serta paku kidang Dicksonia blumei yang berasal dari Bukit Pohen, Bali yang merupakan jenis tumbuhan paku yang menarik di taman ini. Ketiganya adalah jenis tumbuhan paku dilindungi yang perdagangannya sudah diatur dan diawasi oleh undang-undang internasional. Selain sebagai tanaman hias karena kesan tropis dan kuno yang ditimbulkannya, tumbuhan paku juga dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan, sayuran dan obat tradisional.
Akses
Taman Cyathea terletak di dekat Herbarium, berjarak sekitar 750 meter dari Gerbang Utama.
1.1.2 Tanaman Air
Kolam merupakan salah satu habitat bagi tanaman air. Di Kebun Raya Eka Karya Bali, koleksi tanaman air ditata dalam sebuah kolam bertingkat enam. Kolam tersebut dilengkapi dengan berbagai ornamen penghias taman seperti batu-batuan, berbagai bentuk pot dan pancuran bambu yang akan menimbulkan suara berirama. Koleksi ditata sesuai dengan habitatnya dan yang menarik di sini antara lain Nymphaea pubescens Willd, Pontederia cordata L, Cyperus papyrus L, Cyperus flabelliformis Rottb, Zantedeschia aethiopica Spreng dan Nymphoides indica yang memiliki perawakan menyerupai teratai namun memiki daun dan bunga yang kecil.
Akses
Kolam terletak di samping Rumah Kaca Kaktus, berjarak sekitar 800 meter dari Gerbang Utama.
1.1.3 Tanaman Anggrek
Areal Anggrek yang kini memiliki luas 0,5 ha ini terbagi dalam dua wilayah. Taman Anggrek bagian bawah merupakan daerah terbuka sebagai tempat untuk koleksi anggrek silangan, sedangkan Taman Anggrek bagian atas merupakan tempat bagi anggrek liar yang merupakan prioritas koleksi karena besarnya manfaat dalam penelitian dan upaya pelestariannya. Koleksi anggrek ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, khususnya Indonesia bagian timur, antara lain Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Lebih dari 293 jenis anggrek telah menjadi koleksi Kebun Raya Bali. Dari banyak jenis anggrek yang telah dikoleksi, beberapa jenis sangat menarik perhatian seperti Vanda tricolor dengan bunganya yang berwarna putih dengan hiasan merah tua kecoklatan, Paphiopedilum javanicum yang merupakan salah satu jenis anggrek langka, serta dua jenis anggrek endemik Bali yaitu Malleola baliensis dan Calanthe baliensis.
Akses
Taman Anggrek terletak di samping Gedung Kantor utama, berjarak sekitar 800 meter dari Gerbang masuk.
1.1.4 Begonia
Begonia merupakan koleksi unggulan Kebun Raya Eka Karya Bali saat ini. Lebih dari 200 jenis Begonia alam dan Begonia eksotik yang telah dikoleksi. Begonia alam pada umumnya mempunyai perawakan yang sederhana, kurang menarik dan hidup liar, sedangkan Begonia eksotik kebanyakan berasal dari luar negeri dengan berbagai bentuk yang unik. Tanaman yang lebih dikenal sebagai tanaman hias ini diramalkan akan menjadi salah satu trend di masa depan. Daunnya yang tidak simetris dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik membuatnya mulai banyak dilirik. Dari banyak jenis Begonia yang telah dikoleksi, terdapat jenis menarik seperti misalnya Begonia acetosa yang mempunyai daun indah berwarna hijau dan permukaan bawah berwarna merah menyala dengan tekstur lembut seperti beludru.
Akses
Taman Begonia terletak di samping Gedung Serba Guna Nayaka Loka, berjarak sekitar 600 meter dari Gerbang Utama.
1.1.5 Tanaman Untuk Upacara Agama Hindu
Di Kebun Raya Eka Karya Bali tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk hiasan Pura, sesaji, bahan bangunan suci dan berbagai upacara lainnya yang ditata di taman seluas 5,53 ha yang disebut sebagai Taman Panca Yadnya. Nama tersebut mengacu pada lima aktifitas utama kegiatan persembahan masyarakat Hindu di Bali yaitu Dewa Yadnya (persembahan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa), Pitra Yadnya (persembahan kepada leluhur), Resi Yadnya (persembahan sebagai balas jasa kepada para Pendeta atas bimbingannya), Manusia Yadnya (korban suci untuk keselamatan umat manusia) dan Butha Yadnya (persembahan kepada Bhuta Kala). Koleksinya sebanyak 218 jenis, berasal dari berbagai Kabupaten di Bali dan yang menarik antara lain cempaka ( Michelia champaca L.) , beringin ( Ficus benjamina L.), trijata ( Medinilla speciosa Bl.), uduh ( Caryota mitis Lour.) dan majegau ( Dysoxylum caulostachyum ) yang merupakan maskot flora Provinsi Bali.
Akses
Taman Panca Yadnya terletak di dekat Pura Batu Meringgit, berjarak sekitar 450 meter dari Gerbang Utama.
1.1.6 Tanaman Obat
Pengobatan tradisional Bali dikenal sebagai usada (Sansekerta Ausadhi : tumbuhan yang mengandung khasiat obat). Pengetahuan yang berasal dari India ini menyebar ke Bali seiring dengan perkembangan agama Hindu pada abad ke-5 M dan diwariskan secara turun-temurun melalui lontar usada (manuskrip tentang sistem pengobatan, bahan obat dan cara pengobatan tradisional yang ditulis di atas daun lontar/siwalan “ Borassus flabellifer). Dalam pengobatan tradisional tersebut tumbuhan merupakan salah satu unsur utama.
Kebun Raya Eka Karya Bali mewujudkan salah satu bentuk kearifan tradisional di bidang pengobatan tersebut dalam sebuah taman yang disebut sebagai Taman Usada. Koleksi sebanyak lebih dari 300 jenis, ditanam dalam taman seluas 1.600 m2 ini berasal dari berbagai Kabupaten di Bali dan dilengkapi dengan sarana pendidikan berupa papan interpretasi berisi penjelasan singkat mengenai tanaman koleksi tersebut serta fungsinya dalam pengobatan tradisional Bali.
Akses
Taman Usada terletak di belakang Taman Anggrek, berjarak sekitar 800 meter dari Gerbang Utama.
1.1.7 Kaktus
Kaktus adalah tanaman yang biasa tumbuh di daerah gurun yang panas. Dengan daun yang telah termodifikasi menjadi duri kaktus dapat hidup di daerah yang kering. Namun kaktus ternyata juga mampu tumbuh dan berkembang di daerah dataran tinggi berhawa dingin seperti Kebun Raya Eka Karya Bali. Beberapa jenis di antaranya bahkan dapat mencapai tinggi lebih dari 5 meter. Di Kebun Raya Eka Karya Bali koleksi kaktus yang terdiri dari 68 jenis ditata dalam sebuah rumah kaca seluas 500 m2 untuk mencegah dari kelembaban yang berlebihan. Selain dari Bali, koleksi kaktus yang terdapat di Rumah Kaca Kaktus ini juga berasal dari Mexico, German, New Zealand dan Argentina. Yang menarik untuk dilihat di sini antara lain koleksi Echinocactus grusonii, Cephalocereus senilis, Mammillaria durispina, Espostoa lanata, Opuntia sp. Dan Cleistocactus micropetalum.
Akses
Rumah kaca kaktus terletak di samping Taman Anggrek dan Gedung Kantor utama, berjarak sekitar 800 meter dari Gerbang masuk.
1.1.8 Herbarium
Kebun Raya Bali memiliki herbarium yang diberi nama Herbarium Hortus Botanicus Baliense (THBB). Herbarium ini menyimpan koleksi kering dan basah, juga biji yang berasal dari tanaman koleksi kebun maupun hasil eksplorasi. Koleksinya sebanyak lebih dari 10.000 spesimen dari lumut sampai tumbuhan berbunga. Herbarium ini terbuka untuk umum dengan pengawasan petugas.
Akses
Herbarium terletak di dekat kantor utama, sekitar 750 m dari gerbang.
1.2 Tanaman endemic dan nonendemic
Tanaman endemic di Bali Botanical garden memiliki jenis beragam dan spesiesnya diantaranya adalah:
Abelmoschus manihot Abelmoschus moschatus, Acacia arabica, Acacia auriculi formis, Acacia crassicarpa, Acacia, Acacia leucophloea, Acacia polystachya, Acalypha argentea, Acalypha caturus, Acanthus ebracteatus, Acanthus ilicifolius, Actinorhytis calapparia, Adinandra javanica, Aglaonema costatum, Aleurites moluccana, Aleurites triloba, Allamanda cathartic, Allophylus cobbe, Alocasia clypeolata, cucullata, cuprea, longiloba, var, monticola, Alocasia macrorrhizos, variegate, Alocasia micholitziana, dan Alocasia porteiAraceae Bali.
1.1 Keanekaragaman flora yang ada Botanical Garden Bedugul serta pengelompokanya
1.1.1 Tumbuhan Paku
Lebih dari 80 jenis tumbuhan paku menjadi koleksi yang berasal dari Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Sumatera dan Papua. Paku pohon Cyathea contaminans dan Cyathea latebrosa yang tumbuh alami serta paku kidang Dicksonia blumei yang berasal dari Bukit Pohen, Bali yang merupakan jenis tumbuhan paku yang menarik di taman ini. Ketiganya adalah jenis tumbuhan paku dilindungi yang perdagangannya sudah diatur dan diawasi oleh undang-undang internasional. Selain sebagai tanaman hias karena kesan tropis dan kuno yang ditimbulkannya, tumbuhan paku juga dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan, sayuran dan obat tradisional.
Akses
Taman Cyathea terletak di dekat Herbarium, berjarak sekitar 750 meter dari Gerbang Utama.
1.1.2 Tanaman Air
Kolam merupakan salah satu habitat bagi tanaman air. Di Kebun Raya Eka Karya Bali, koleksi tanaman air ditata dalam sebuah kolam bertingkat enam. Kolam tersebut dilengkapi dengan berbagai ornamen penghias taman seperti batu-batuan, berbagai bentuk pot dan pancuran bambu yang akan menimbulkan suara berirama. Koleksi ditata sesuai dengan habitatnya dan yang menarik di sini antara lain Nymphaea pubescens Willd, Pontederia cordata L, Cyperus papyrus L, Cyperus flabelliformis Rottb, Zantedeschia aethiopica Spreng dan Nymphoides indica yang memiliki perawakan menyerupai teratai namun memiki daun dan bunga yang kecil.
Akses
Kolam terletak di samping Rumah Kaca Kaktus, berjarak sekitar 800 meter dari Gerbang Utama.
1.1.3 Tanaman Anggrek
Areal Anggrek yang kini memiliki luas 0,5 ha ini terbagi dalam dua wilayah. Taman Anggrek bagian bawah merupakan daerah terbuka sebagai tempat untuk koleksi anggrek silangan, sedangkan Taman Anggrek bagian atas merupakan tempat bagi anggrek liar yang merupakan prioritas koleksi karena besarnya manfaat dalam penelitian dan upaya pelestariannya. Koleksi anggrek ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, khususnya Indonesia bagian timur, antara lain Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Lebih dari 293 jenis anggrek telah menjadi koleksi Kebun Raya Bali. Dari banyak jenis anggrek yang telah dikoleksi, beberapa jenis sangat menarik perhatian seperti Vanda tricolor dengan bunganya yang berwarna putih dengan hiasan merah tua kecoklatan, Paphiopedilum javanicum yang merupakan salah satu jenis anggrek langka, serta dua jenis anggrek endemik Bali yaitu Malleola baliensis dan Calanthe baliensis.
Akses
Taman Anggrek terletak di samping Gedung Kantor utama, berjarak sekitar 800 meter dari Gerbang masuk.
1.1.4 Begonia
Begonia merupakan koleksi unggulan Kebun Raya Eka Karya Bali saat ini. Lebih dari 200 jenis Begonia alam dan Begonia eksotik yang telah dikoleksi. Begonia alam pada umumnya mempunyai perawakan yang sederhana, kurang menarik dan hidup liar, sedangkan Begonia eksotik kebanyakan berasal dari luar negeri dengan berbagai bentuk yang unik. Tanaman yang lebih dikenal sebagai tanaman hias ini diramalkan akan menjadi salah satu trend di masa depan. Daunnya yang tidak simetris dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik membuatnya mulai banyak dilirik. Dari banyak jenis Begonia yang telah dikoleksi, terdapat jenis menarik seperti misalnya Begonia acetosa yang mempunyai daun indah berwarna hijau dan permukaan bawah berwarna merah menyala dengan tekstur lembut seperti beludru.
Akses
Taman Begonia terletak di samping Gedung Serba Guna Nayaka Loka, berjarak sekitar 600 meter dari Gerbang Utama.
1.1.5 Tanaman Untuk Upacara Agama Hindu
Di Kebun Raya Eka Karya Bali tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk hiasan Pura, sesaji, bahan bangunan suci dan berbagai upacara lainnya yang ditata di taman seluas 5,53 ha yang disebut sebagai Taman Panca Yadnya. Nama tersebut mengacu pada lima aktifitas utama kegiatan persembahan masyarakat Hindu di Bali yaitu Dewa Yadnya (persembahan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa), Pitra Yadnya (persembahan kepada leluhur), Resi Yadnya (persembahan sebagai balas jasa kepada para Pendeta atas bimbingannya), Manusia Yadnya (korban suci untuk keselamatan umat manusia) dan Butha Yadnya (persembahan kepada Bhuta Kala). Koleksinya sebanyak 218 jenis, berasal dari berbagai Kabupaten di Bali dan yang menarik antara lain cempaka ( Michelia champaca L.) , beringin ( Ficus benjamina L.), trijata ( Medinilla speciosa Bl.), uduh ( Caryota mitis Lour.) dan majegau ( Dysoxylum caulostachyum ) yang merupakan maskot flora Provinsi Bali.
Akses
Taman Panca Yadnya terletak di dekat Pura Batu Meringgit, berjarak sekitar 450 meter dari Gerbang Utama.
1.1.6 Tanaman Obat
Pengobatan tradisional Bali dikenal sebagai usada (Sansekerta Ausadhi : tumbuhan yang mengandung khasiat obat). Pengetahuan yang berasal dari India ini menyebar ke Bali seiring dengan perkembangan agama Hindu pada abad ke-5 M dan diwariskan secara turun-temurun melalui lontar usada (manuskrip tentang sistem pengobatan, bahan obat dan cara pengobatan tradisional yang ditulis di atas daun lontar/siwalan “ Borassus flabellifer). Dalam pengobatan tradisional tersebut tumbuhan merupakan salah satu unsur utama.
Kebun Raya Eka Karya Bali mewujudkan salah satu bentuk kearifan tradisional di bidang pengobatan tersebut dalam sebuah taman yang disebut sebagai Taman Usada. Koleksi sebanyak lebih dari 300 jenis, ditanam dalam taman seluas 1.600 m2 ini berasal dari berbagai Kabupaten di Bali dan dilengkapi dengan sarana pendidikan berupa papan interpretasi berisi penjelasan singkat mengenai tanaman koleksi tersebut serta fungsinya dalam pengobatan tradisional Bali.
Akses
Taman Usada terletak di belakang Taman Anggrek, berjarak sekitar 800 meter dari Gerbang Utama.
1.1.7 Kaktus
Kaktus adalah tanaman yang biasa tumbuh di daerah gurun yang panas. Dengan daun yang telah termodifikasi menjadi duri kaktus dapat hidup di daerah yang kering. Namun kaktus ternyata juga mampu tumbuh dan berkembang di daerah dataran tinggi berhawa dingin seperti Kebun Raya Eka Karya Bali. Beberapa jenis di antaranya bahkan dapat mencapai tinggi lebih dari 5 meter. Di Kebun Raya Eka Karya Bali koleksi kaktus yang terdiri dari 68 jenis ditata dalam sebuah rumah kaca seluas 500 m2 untuk mencegah dari kelembaban yang berlebihan. Selain dari Bali, koleksi kaktus yang terdapat di Rumah Kaca Kaktus ini juga berasal dari Mexico, German, New Zealand dan Argentina. Yang menarik untuk dilihat di sini antara lain koleksi Echinocactus grusonii, Cephalocereus senilis, Mammillaria durispina, Espostoa lanata, Opuntia sp. Dan Cleistocactus micropetalum.
Akses
Rumah kaca kaktus terletak di samping Taman Anggrek dan Gedung Kantor utama, berjarak sekitar 800 meter dari Gerbang masuk.
1.1.8 Herbarium
Kebun Raya Bali memiliki herbarium yang diberi nama Herbarium Hortus Botanicus Baliense (THBB). Herbarium ini menyimpan koleksi kering dan basah, juga biji yang berasal dari tanaman koleksi kebun maupun hasil eksplorasi. Koleksinya sebanyak lebih dari 10.000 spesimen dari lumut sampai tumbuhan berbunga. Herbarium ini terbuka untuk umum dengan pengawasan petugas.
Akses
Herbarium terletak di dekat kantor utama, sekitar 750 m dari gerbang.
1.2 Tanaman endemic dan nonendemic
Tanaman endemic di Bali Botanical garden memiliki jenis beragam dan spesiesnya diantaranya adalah:
Abelmoschus manihot Abelmoschus moschatus, Acacia arabica, Acacia auriculi formis, Acacia crassicarpa, Acacia, Acacia leucophloea, Acacia polystachya, Acalypha argentea, Acalypha caturus, Acanthus ebracteatus, Acanthus ilicifolius, Actinorhytis calapparia, Adinandra javanica, Aglaonema costatum, Aleurites moluccana, Aleurites triloba, Allamanda cathartic, Allophylus cobbe, Alocasia clypeolata, cucullata, cuprea, longiloba, var, monticola, Alocasia macrorrhizos, variegate, Alocasia micholitziana, dan Alocasia porteiAraceae Bali.
Tanaman non endemic di Bali Botanical garden memiliki jenis beragam dan spesiesnya adalah:
Abrus precatorius, Acalypha reptans, Aerva sanguinolenta, Aiphanes caryotaefolia, Alocasia imperialis, Amorphophallus mulleri, Anredera cordifolia, Acriopsis javanica, Agathis borneensis, Agrostophyllum glumaceum, Agrostophyllum majus, Agrostophyllum tenue, Alocasia scabriuscula, Acriopsis javanica, Agathis borneensis,m Agrostophyllum glumaceum, Agrostophyllum majus, Agrostophyllum tenue, dan Alocasia scabriuscula
1.3 Tanaman yang khas dan sesuai dengan iklim minor
A. Anggrek
Lebih dari 293 jenis anggrek telah menjadi koleksi Kebun Raya Bali. Dari banyak jenis anggrek yang telah dikoleksi, beberapa jenis sangat menarik perhatian seperti Vanda tricolor dengan bunganya yang berwarna putih dengan hiasan merah tua kecoklatan, Paphiopedilum javanicum yang merupakan salah satu jenis anggrek langka, serta dua jenis anggrek endemik Bali yaitu Malleola baliensis dan Calanthe baliensis.
1.4 Tanaman yang mempunyai manfaat
a) Callis Temon adalah termasuk jamu jamuan seperti minyak kayu putih.
b) Cemara selain sebagai tanaman hias saat natal juga digunakan kayunya untuk bahan bangunan
c) Bunga Tasbih digunakan untuk tanaman hias.
d) Rasamala digunakan untuk tumpuan pada tree top adventur dikebun raya bali.Selain itu, bisa untuk bahan bangunan
e) Salam digunakan untuk penyedap masakan, dan kayunya untuk bahan bangunan
f) Anggrek untuk tanaman hias
g) Tumbuan paku untu tanaman hias
h) Begonia untuk tanaman hias
i) Kaktus untuk tanaman hias
j) Tanaman obat seperti damuh damuh, tapak kaki kuda, semanggi gunung, ki urat seperti tanaman obat keluarga
1.5 Pengelolaan Eka Karya Botanical Garden
Dalam kebun botani, tumbuhan koleksi dipelihara dan diberi keterangan nama dan beberapa informasi lainnya yang berguna bagi pengunjung. Dua tambahan penting bagi suatu kebun botani adalah perpustakaan dan herbarium. Keduanya diperlukan untuk kegiatan penelitian dan dokumentasi. Identifikasi/klasifikasi adalah hal yang umum dilakukan di kebun botani. Kebun botani dapat pula memiliki bangunan khusus untuk menumbuhkan koleksi yang tidak dapat hidup pada iklim alami tempat itu atau memerlukan perawatan khusus. Bangunan khusus ini dapat berupa rumah kaca atau klimatron dan iklim buatan dapat dibuat di dalamnya.
1.6 Manfaat yang didapat dengan adanya Eka Karya Botanical Garden
Manfaat yang didapat adanya Eka Karya Botanical Garden adlah melestarikan dan menjaga berbagai macam flora dataran tinggi. Selain itu juga dapat menjadi paru-paru kota Bali yang manfaatnya tidak hanya dirasakan masyarakat bali saja, tetapi juga masyarakat luas karena dapat menampung dan menyerap polusi udara. Bagi para turis, wisatawan dan keluarga yang ingin berekreasi dapat menjadikan tempat ini sebagai tempat wisata yang nyaman, selain itu mereka juga sekaligus belajar tentang keragaman flora dataran tinggi. Manfaat lainya juga dapat dirasakan oleh para mahasiswa yang ingin melakukan studi lanjut karena flora yang ada di Botanical Garden sangat beraneka ragam. Sedangkan bagi para ilmuan, keberadaan tempat ini sangat membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian tentang flora lebih lanjut.
2. Pembahasan
Di Eka Karya Bali Botanical Garden atau yang lebih umum dikenal dengan nama Bali Botanical Garden memiliki berbagai macam spesies dari berbagai suku yang beragam. Keragaman tersebut dapat dikategorikan sebagai tumbuhan paku, tumbuhan anggrek, tanaman obat, tanaman air, begonia, tanaman upacara agama hindu, kaktus, dan masih banyak lagi.
Abrus precatorius, Acalypha reptans, Aerva sanguinolenta, Aiphanes caryotaefolia, Alocasia imperialis, Amorphophallus mulleri, Anredera cordifolia, Acriopsis javanica, Agathis borneensis, Agrostophyllum glumaceum, Agrostophyllum majus, Agrostophyllum tenue, Alocasia scabriuscula, Acriopsis javanica, Agathis borneensis,m Agrostophyllum glumaceum, Agrostophyllum majus, Agrostophyllum tenue, dan Alocasia scabriuscula
1.3 Tanaman yang khas dan sesuai dengan iklim minor
A. Anggrek
Lebih dari 293 jenis anggrek telah menjadi koleksi Kebun Raya Bali. Dari banyak jenis anggrek yang telah dikoleksi, beberapa jenis sangat menarik perhatian seperti Vanda tricolor dengan bunganya yang berwarna putih dengan hiasan merah tua kecoklatan, Paphiopedilum javanicum yang merupakan salah satu jenis anggrek langka, serta dua jenis anggrek endemik Bali yaitu Malleola baliensis dan Calanthe baliensis.
1.4 Tanaman yang mempunyai manfaat
a) Callis Temon adalah termasuk jamu jamuan seperti minyak kayu putih.
b) Cemara selain sebagai tanaman hias saat natal juga digunakan kayunya untuk bahan bangunan
c) Bunga Tasbih digunakan untuk tanaman hias.
d) Rasamala digunakan untuk tumpuan pada tree top adventur dikebun raya bali.Selain itu, bisa untuk bahan bangunan
e) Salam digunakan untuk penyedap masakan, dan kayunya untuk bahan bangunan
f) Anggrek untuk tanaman hias
g) Tumbuan paku untu tanaman hias
h) Begonia untuk tanaman hias
i) Kaktus untuk tanaman hias
j) Tanaman obat seperti damuh damuh, tapak kaki kuda, semanggi gunung, ki urat seperti tanaman obat keluarga
1.5 Pengelolaan Eka Karya Botanical Garden
Dalam kebun botani, tumbuhan koleksi dipelihara dan diberi keterangan nama dan beberapa informasi lainnya yang berguna bagi pengunjung. Dua tambahan penting bagi suatu kebun botani adalah perpustakaan dan herbarium. Keduanya diperlukan untuk kegiatan penelitian dan dokumentasi. Identifikasi/klasifikasi adalah hal yang umum dilakukan di kebun botani. Kebun botani dapat pula memiliki bangunan khusus untuk menumbuhkan koleksi yang tidak dapat hidup pada iklim alami tempat itu atau memerlukan perawatan khusus. Bangunan khusus ini dapat berupa rumah kaca atau klimatron dan iklim buatan dapat dibuat di dalamnya.
1.6 Manfaat yang didapat dengan adanya Eka Karya Botanical Garden
Manfaat yang didapat adanya Eka Karya Botanical Garden adlah melestarikan dan menjaga berbagai macam flora dataran tinggi. Selain itu juga dapat menjadi paru-paru kota Bali yang manfaatnya tidak hanya dirasakan masyarakat bali saja, tetapi juga masyarakat luas karena dapat menampung dan menyerap polusi udara. Bagi para turis, wisatawan dan keluarga yang ingin berekreasi dapat menjadikan tempat ini sebagai tempat wisata yang nyaman, selain itu mereka juga sekaligus belajar tentang keragaman flora dataran tinggi. Manfaat lainya juga dapat dirasakan oleh para mahasiswa yang ingin melakukan studi lanjut karena flora yang ada di Botanical Garden sangat beraneka ragam. Sedangkan bagi para ilmuan, keberadaan tempat ini sangat membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian tentang flora lebih lanjut.
2. Pembahasan
Di Eka Karya Bali Botanical Garden atau yang lebih umum dikenal dengan nama Bali Botanical Garden memiliki berbagai macam spesies dari berbagai suku yang beragam. Keragaman tersebut dapat dikategorikan sebagai tumbuhan paku, tumbuhan anggrek, tanaman obat, tanaman air, begonia, tanaman upacara agama hindu, kaktus, dan masih banyak lagi.
Tanaman endemic merupakan tanaman yang hanya ada atau berasal dari suatu daerah tersendiri. Di Bali Botanical Garden terdapat pengelompokan tanaman endemic dan non endemic.
Bali Botanical Garden juga memiliki tanaman-tanaman yang dikategorikan sebagai tanaman iklim minor. Salah satu contoh dari tanman iklim minor adalah tanaman anggrek. Tanaman anggrek ini bisa dari berbagai macam wilayah di Indonesia.
Banyak tanaman di Botanical Garden yang memiliki fungsi sebagai penyeimbang keselarasan alam. Misalnya seperti penggunaan kayu-kayu untuk bahan bangunan, sebagai penambah kebutuhan akan oksigen, kebutuhan nilai eksetika, penyedap masakan, sebagai obat-obatan, sebagai bahan untuk upacara adat, sebagai objek penelitian, dan tentunya masih banyak manfaat lainya lagi.
Pengelolaan Bali Botanical Garden yang memiliki luas 157,5 hektar bukanlah perkara mudah. Tapi untuk menjaga tumbuh-tumbuhan tetap terjaga maka Bali Botanical Garden mengadakan suatu perawatan, contohnya adalah menjaga iklim tumbuh-tumbuhan agar mampu hidup sesuai dengan iklimnya. Contoh peralatan yang menunjang perawatan terhadap tanaman yang harus disesuaikan adalah dengan rumah kaca.
Selain itu, dengan adanya Bali Botanical Garden dapat diperoleh adanya pengetahuan mengenai lingkungan alam yang ada, kebutuhan akan penelitian, tempat rekreasi yang bernuansa alami, meningkatkan pendapatan daerah atau dengan datangnya wisatawan ke Bali, sebagai tempat yang cocok untuk penelitian, dan tentunya masih banyak lagi.
BAB V "PENUTUP"
1. Kesimpulan
Kebun Raya Eka Karya Botanical garden mempunyai Lebih dari 2,100 jenis dan 18,000 spesimen tumbuhan yang berasal dari pegunungan kawasan Indonesia timur, meliputi: Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. Tanaman-tanaman tersebut dibagi kedalam kategori tanaman endemic dan non endemic. Tanaman-tanaman tadi dapat terbagi dalam anggrek, kaktus, begonia, tumbuhan paku, tumbuhan air, tumbuhan obat, tumbuhan upacara adat dan masih banyak lainya. Selain itu, di botanical garden juga terdapat berbagai tanaman iklim minor contohya anggrek.
Kebun Raya Eka Karya Botanical garden mempunyai Lebih dari 2,100 jenis dan 18,000 spesimen tumbuhan yang berasal dari pegunungan kawasan Indonesia timur, meliputi: Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. Tanaman-tanaman tersebut dibagi kedalam kategori tanaman endemic dan non endemic. Tanaman-tanaman tadi dapat terbagi dalam anggrek, kaktus, begonia, tumbuhan paku, tumbuhan air, tumbuhan obat, tumbuhan upacara adat dan masih banyak lainya. Selain itu, di botanical garden juga terdapat berbagai tanaman iklim minor contohya anggrek.
Keberadaan taman tanaman di Kebun Raya juga menjadi penunjang kebutuhan hidup sehari-hari, sebagai sarana rekreasi, sebagai bahan observasi penelitian serta sebagai sumber daya alam. Untuk pengelolaan tanaman dan lingkungan Bali Botanical Garden dapat berupa rumah kaca atau klimatron dan iklim buatan dapat dibuat di dalamnya.
2. Saran
Peneliti mengharap akan kepedulian seluruh warga terhadap kelestarian lingkungan terutamam kelestarian flora, mengingat peranannya dalam kesetimbangan ekosistem. Hadirnya Bedugul Botanical Garden sebagai salah satu kebun raya, perlu untuk lebih diperhatikan oleh Pemerintah Daerah setempat, karena sebuah kebun raya selain dapat menjadi paru-paru kota juga dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor pariwisata, dan sebagainya.
Peneliti mengharap akan kepedulian seluruh warga terhadap kelestarian lingkungan terutamam kelestarian flora, mengingat peranannya dalam kesetimbangan ekosistem. Hadirnya Bedugul Botanical Garden sebagai salah satu kebun raya, perlu untuk lebih diperhatikan oleh Pemerintah Daerah setempat, karena sebuah kebun raya selain dapat menjadi paru-paru kota juga dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor pariwisata, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Pembagian Daerah Flora Indonesia, diakses pada tanggal 13 Mei 2011. www.id.wikipedia.org
Kebun Raya Bali, diakses pada tanggal 13 Mei 2011. www.kebunrayabali.com
Tanaman Endemik Kepulauan Nusantara, diakses pada tanggal 12 Mei 2011. http://perdetik.blogspot.com
Comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar